Di sekolah, Naga juga akrab bermain bersama teman-temannya. "Periang lah anak itu," kata Sukasih.
Dirawat ke rumah sakit Pemerintah Kota Malang merespons penderitaan yang dialami oleh Naga dan ibunya.
Melalui Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota Malang membawa Aisyah ke Rumah Sakit Tentara Soepraoen Kota Malang untuk dirawat.
"Dibawa ke RST Soepraoen. Kepala Dinas sedang menuju ke sana untuk mengurus Surat Pernyataan Miskin (SPM)," kata Kepala UPT Puskemas Cisadea, Kota Malang, Kustiningtyas.
Ingin berhenti mengemis
Sebelum mengalami kecelakaan dan lumpuh, terbersit keinginan Aisyah untuk berhenti mengemis. Aisyah berkeinginan untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Rencananya setelah Lebaran saya mau bekerja rumah tangga asalkan Naga bisa sekolah," kata Aisyah, di indekos tempat tinggalnya, sebelum dibawa ke RST Soepraoen.
Karena lumpuh akibat kecelakaan, Aisyah hanya bisa pasrah kepada anaknya yang masih bocah untuk menyambung hidup.
Sedangkan, saudara-saudara Aisyah sudah tidak lagi peduli terhadapnya.
"Ada saudara-sudara, tapi tidak akur," kata dia.
Selain untuk menyambung hidup, Aisyah juga harus membayar uang kos sebesar Rp 300.000 per bulan. Beban itu juga ditanggungkan ke Naga. (Andi Hartik)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Naga, Bocah Kelas 3 SD Mengemis untuk Ibu yang Lumpuh")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR