Namun, salah satu masalah umum yang dihadapi pelari adalah makan terlalu banyak protein.
Hal ini pada akhirnya membuat kita sulit menurunkan lemak tubuh. Academy of Nutrition and Dietetics dan American College Sports Medicine merekomendasikan 1,2 hingga 2 gram protein per kilogram berat badan setiap harinya untuk para atlet.
Bagi porsi tersebut untuk sebelum dan setelah berolahraga. "Kalori berlebih dalam bentuk apapun akan disimpan sama seperti menyimpan kalori berlebih, yaitu sebagai lemak," kata Jessica.
2. Tidak cukup makan
Baca Juga: Jangan Bersaing, Salah Satu Langkah Awal Memulai Olahraga Lari
Banyak dari kita mungkin terlalu memikirkan defisit kalori untuk menurunkan berat badan, sehingga sebagian orang justru kekurangan kalori. Kekurangan kalori juga bisa memunculkan masalah baru.
Ahli gizi teregistrasi, Lisa Bunn, CSCS mengatakan, tanpa kalori yang cukup, tubuh akan mengirim sinyal untuk menghemat kalori dan memperlambat metabolisme.
"Defisit kalori memang perlu diperhatikan ketika ingin mencapai penurunan berat badan, namun tentu jangan sampai kita terlalu kekurangan kalori," katanya.
Tanpa makanan yang cukup, tubuh akan menggunakan jaringan otot untuk diubah menjdi energi alih-alih memilih cadangan lemak.
Baca Juga: Hindari Delapan Kesalahan Ini Saat Olahraga Lari!
Jadi, atur defisit kalori secara moderat dan jangan sampai kita kelaparan karena justru akan memicu makan berlebih. Ketika menjalani defisit kalori, jangan pernah mengkonsumsi kalori harian di bawah 1.200 kalori per hari.
Untuk menghitung secara akurat kalori yang dikonsumsi setiap harinya, Lisa menyarankan untuk mencatatnya.
3. Tidak mengontrol asupan makan
Ketika menjadikan lari sebagai alat untuk menurunkan persentase lemak dan lemak perut, penting untuk menjalani pola makan yang seimbang.
Baca Juga: Pria yang Suka Olahraga Lari Dianggap Menarik oleh Wanita
Fokus lah pada makanan alami, seperti karbohidrat kompleks, protein dan lemak sehat.
Konsumsi lah makanan-makanan tersebut pada waktu yang konsisten sepanjang hari. Jessica menyarankan agar kita memiliki catatan makanan untuk membantu mengidentifikasi kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR