Menurutnya, ayah Semi yang bernama Dakup menderita kusta dan beberapa jarinya terputus karena penyakit tersebut.
“Waktu itu sekitar tahun 1984 saya datang ke rumah milik ayah Semi. Dia selalu mengeluh akan penyakitnya.Selain terkena kusta, ayah Semi juga menceritakan bahwa keluarganya terkena kutukan. Maka dari itu ia menetap di tengah hutan,” tutur Jedot.
Setelah kunjungan pertama ke rumah keluarga Semi, Jedot rutin berkunjung karena prihatin melihat kondisi keluarga tersebut.
Bahkan hingga Dakup meninggal Jedot masih berkunjung.
“Kini kondisinya sudah lumayan baik karena air dan listrik sudah masuk walau lokasi tempat tinggalnya berada di tengah hutan. Kini ada delapan rumah ABG dibangun di sekitar rumah Semi,” tambahnya. (Rachmawati/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Anaknya Meninggal, Keluarga Ini Putuskan Tinggal di Tengah Hutan Selama 53 Tahun "
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR