Dari rumahnya, ia harus berjalan kaki selama kurang lebih satu jam dan menyeberangi sungai. Walaupun hujan, dia tetap akan berangkat dengan menggunakan payung.
"Saya ndak nekat tapi memang pingin datang ketemu sama Pak Haji. Dia orang baik, sudah ngasih saya makanan enak. Nggak mungkin saya nggak datang, nanti Pak Haji kecewa kalau saya nggak datang," kata Basuni.
Berbeda dengan restoran pada umumnya, restoran milik Haji Isam (56), warga keturunan Irak berkewarganegaraan Australia tersebut, hanya dibuka setiap Jumat pukul 12.00 wib hingga sore hari.
Kaum fakir miskin yang datang tidak dipungut biaya apapun alias gratis untuk menikmati makanan lezat di restoran tersebut. Kadang-kadang mereka bisa membungkus makanan untuk dibawa pulang.
Baca Juga: Seorang Ibu Tinggalkan Bayinya di Restoran KFC dengan Sebuah Pesan Memilukan
Interior restoran itu didesain seperti layaknya restoran mewah dengan hiasan dinding yang menarik.
Ada beberapa meja yang disusun sedemikian rupa serta meja panjang di pojokan untuk menaruh makanan.
Pengunjung yang datang langsung bisa mengambil makanan yang disajikan dengan sistem prasmanan.
Haji Isam, kepada Kompas.com, bercerita bahwa restoran tersebut sudah ia buka selama dua tahun terakhir setiap hari Jumat.
Baca Juga: Dari Pelayan Menggunakan Kondom Hingga Makan di Sebelah Mayat Inilah 5 Restoran Paling Aneh di Dunia
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR