Selama ini, para ahli berpendapat bahwa kehidupan pernikahan Einstein dengan Mileva sangat penting dalam pengembangan teori ilmiah yang dilakukan fisikawan itu.
Namun, surat ini justru memberikan gambaran getirnya pernikahan mereka.
Bahkan, para ahli menilai surat ini meperlihatkan sisi gelap dan akhir pernikahan keduanya yang menyedihkan.
Sempat Dianggap "Couple-Goals" Sebelum terkuaknya surat ini, kisah Einstein dan Mileva sendiri kerap dianggap sebagai pernikahan yang sangat membahagiakan.
Bisa dibilang, saat itu hubungan Einstein dan Mileva dianggap sebagai couple-goals.
Bahkan, pada 1990, kisah keduanya dibukukan dalam "Albert Einstein-Mileva Maric: The Love Letters".
Buku tersebut menceritakan awal pertemuan keduanya di Intitut Politeknik Zurich tahun 1896.
Saat itu, Mileva adalah satu-satunya perempuan yang belajar fisika di sana.
Keduanya kemudian jatuh cinta dan berpacaran.
Pada surat-suratnya untuk Mileva kala itu, Einstein menuliskan puisi kecil hingga mengirimkan sketsa kakinya agar Mileva bisa membuat kaus kaki rajutan untuknya.
Tahun-tahun awal tersebut, Einstein membayangkan Mileva sebagai kekasih sekaligus pendamping intelektual.
Mileva juga membantu Einstein mencari data ilmiah, memeriksa perhitungan teori, hingga menyalin catatan.
Surat-surat pertama Einstein dan Mileva ini merupakan upaya pertama untuk membuat teori-teori yang melambungkan namanya.
Sekitar 1902, Mileva melahirkan seorang bayi perempuan di luar nikah bernama Lieserl.
Sayangnya, nasib Lieserl tidak diketahui dan diyakini bahwa anak perempuan itu diadopsi.
Einstein dan Mileva melangsungkan pernikahan pada 1903. Pada tahun yang sama, Mileva melahirkan Hans Albert dan Eduard.
Selama tahun-tahun membesarkan anak, Einstein berhasil merumuskan beberapa teorinya yang paling penting.
1905, dia menerbitkan tiga makalah mendasar tentang efek fotolistrik, gerak Brown, dan teori relativitas khusus.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR