“Akan lebih murah untuk membawa gunung es ini dan menggunakannya untuk air tawar daripada menggunakan air desalinasi,” kata Alshehi kepada Euronews.
"Pabrik desalinasi membutuhkan investasi modal dalam jumlah besar," tambahnya.
Meski terlihat 'gila', gagasan untuk menarik gunung es dari Antartika ke Timur Tengah seperti ini telah dimulai pada tahun 1975.
Baca Juga: Temukan Emas 7 Kg di Tempat Sampah, Tukang Sapu Tidak Mengambilnya, Justru Lakukan Hal Ini
Ketika itu, para ilmuwan Prancis mengusulkannya sebagai solusi untuk kekurangan air minum Arab Saudi.
Namun rencana tersebut gagal dua tahun kemudian, karena teknologi yang masih sulit.
Kini, di abad ke-21, Abdulla Alshehi yakin bahwa itu dapat dilakukan dengan bantuan teknologi modern.
Teknologi yang digunakan adalah menarik gunung es raksasa dari Pulau Heard, dekat Kutub Selatan, dan mendereknya selama ribuan mil menggunakan sabuk logam yang dirancang untuk mencegahnya dari keruntuhan selama perjalanan panjang.
Abdulla memperkirakan, perjalanan tersebut memakan waktu selama 10 bulan dan sekitar 30 persen massa es akan hilang.
Tantangan terbesarnya adalah, mencegah gunung es agar tidak melelh dengan cepat di air hangat, namun Abdulla berpikir akan dapat mengatasinya.
"Kami akan segera memulai prosesnya dan berharap itu akan memakan waktu dua hingga tiga bulan," ujar Abdulla.
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR