Meski kualitasnya tidak turun, harga lada mengalami penurunan signifikan. Harpan (45) sudah menjadi petani lada sekitar 20 tahun lalu mengeluhkan harga lada yang turun drastis.
“Tiga tahun lalu, harga per kilo bisa sampai 170 ribu. Sekarang 47 ribuan,” katanya sembari menunjukkan lada yang tengah direndam di Desa Kacang Butor, Belitung.
Ia sebagai petani mengaku tidak mengetahui jalur distribusi lada. Petani sekaligus pekerja tambang ini hanya menjual lada kepada pengepul di desanya.
Kepala Desa Kacang Butor, Hadian, meminta para petani tidak putus asa menanam lada. “Pemerintah membantu bibit, jangan putus asa menanam lada. Harga turun biasa karena stok banyak,” katanya di kawasan kebun lada.
Semoga harga lada bisa tetap menyejahterakan petani dan pemetik lada. Lada Bangka Belitung memang istimewa, kualitasnya lebih bagus dan rasanya lebih pedas. (Nat)
Baca Juga: Gangan Kepala Ikan, Makanan Wajib Saat Di Belitung
Penulis | : | Natalia Mandiriani |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR