Meskipun para aktivis sudah menantang masalah ini, tetapi stigma masih berkembang luas.
Tidak hanya di India, beberapa negara maju pun kesulitan memahami isu menstruasi.
Studi terbaru dari British Medical Journal yang dilakukan pada 33 ribu perempuan di Belanda, mengungkapkan bahwa mereka rata-rata kehilangan produktivitas selama 8,5 hari akibat nyeri dan gejala menstruasi lainnya.
Meski begitu, hanya 14% wanita yang mengaku mengambil izin dari sekolah atau pekerjaan.
Baca Juga: Simpan Cadangan 200 'Jam Kiamat', Inilah Program Senjata Nuklir Paling Rahasia di Dunia
Dan sayangnya, ketika mereka meminta cuti, hanya 21% perusahaan yang memberikan mereka waktu istirahat dengan alasan sakit.
Sekitar setengah dari populasi global mengalami menstruasi pada titik tertentu dalam hidup mereka.
Saatnya kita mematahkan tabu dan mulai menerimanya.
Baca Juga: Inilah Cara Kate Middleton 'Hancurkan' Tradisi Kerajaan Setelah Kelahiran Pangeran George
Artikel ini sudah pernah tayang di Nationalgeographic.grid.id oleh Gita Laras Widyaningrum dengan judul asli "Agar Tak Ganggu Pekerjaan Setiap Menstruasi, Wanita India Dipaksa Operasi Angkat Rahim"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR