Wisatawan yang berkunjung tidak hanya disajikan pesona alam yang indah.
Komunitas ini juga bersedia memberikan wisata tutur, yakni menceritakan kisah-kisah Tebat Rasau, mulai dari sejarah, sampai fungsi tanaman di sekitar situ.
Selain itu, tempat wisata yang baru berdiri pada 17 Januari 2018 itu juga menawarkan makan siang unik.
Turis bisa ikut menyiapkan makan siang dengan menangkap ikan di sungai purba.
Proses memancing ikan tidak sembarangan karena mereka tidak menggunakan cacing atau usus ayam.
Para nelayan memerangkap ikan dengan alat khusus yang dirangkai dari kayu.
Bentuknya seperti keranjang memanjang yang ujungnya diikat.
Penulis | : | Natalia Mandiriani |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR