Tapi berbeda dengan seorang Mythomania, ia memang pembohong ulung yang dapat memutarbalikkan cerita hingga akhirnya kita percaya kepada kebohongannya yang lain.
Ia sangat lihai membuat kita terkesan dan percaya pada cerita positifnya.
Buruknya, kebohongannya itu berakibat tidak baik bagi orang yang dibohongi.
Cerita-cerita bohongnya malah mengganggu kepercayaan dan keyakinan pribadi kita.
Bahkan keteguhan kita bisa goyah dan mempercayai cerita baru yang dikarangnya.
Ketika kita sadar bahwa kita telah dibohongi dan mengonfrontasinya, ia akan mengelak dengan kemarahan.
Lalu akan mulai berbohong lagi, dan memanipulasi cerita lagi.
Semakin ia tersudut, ia akan mulai cerita berbelit-belit dengan cerita baru alias ngeles. Semakin ia sadar ia berbohong, ia akan semakin menjadi-jadi.
Seorang Mythomania adalah korban
Ia korban dari kenyataan hidup dan penderitaan yang tidak bisa diterimanya. Bisa dibilang orang ini memakai topeng.
Walau kita bisa menghindari orang-orang seperti ini, ada baiknya kita menolongnya.
Tapi pastikan kita dalam posisi netral dan tidak terpengaruh akan kebohongannya.
Kita juga tidak perlu mencoba mengorek atau menemukan jawaban yang pasti mengapa dia berbohong.
Hal tersebut sia-sia karena gangguan Mythomania membuat dia terjebak dalam ceritanya sendiri.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR