Advertorial

Serangan Stroke Bisa Diprediksi 30 Hari Sebelumnya, Gangguan Kesehatan Ini Jadi Pertanda

Soesanti Harini Hartono
Soesanti Harini Hartono

Editor

Seseorang dengan infeksi saluran kemih tiga kali lebih mungkin untuk mengalami stroke iskemik dalam waktu 30 hari setelah terinfeksi.
Seseorang dengan infeksi saluran kemih tiga kali lebih mungkin untuk mengalami stroke iskemik dalam waktu 30 hari setelah terinfeksi.

GridHEALTH.id- Penyakit stroke terjadi ketika aliran darah dari tubuh menuju otak terganggu, terutama akibat penyumbatan pembuluh darah. Atau bisa juga penyebab stroke dalah pembuluh darah pecah, sehingga otak tidak mendapatkan suplai darah.

Hal ini bisa menyebabkan beberapa area di otak tidak berfungsi, bahkan mati. Jika tidak segera dilakukan tindakan, bisa menyebabkan kematian.

Serangan penyakit stroke bisa ringan atau berat, dan mengetahuinya bisa menyelamatkan nyawa. Tetapi bagaimana pun, baik serangan stroke ringan maupun berat, harus mendapatkan pelayanan gawat darurat.

Baca Juga: Ini 15 Gejala Stroke pada Wanita yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Cegukan

Karena kondisi medis ini menyebabkan kerusakan sel otak dalam hitungan menit. Dan penanganan yang tepat bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, lebih dari 2 juta penduduk terserang penyakit stroke. Lebih dari 15% di antaranya menyebabkan kematian.

Serangan stroke biasanya tidak bisa diprediksi, bahkan tanpa memperlihatkan tanda tanda yang jelas.

Demikian juga dengan gejala stroke yang sulit dilihat. Tapi kini ilmuwan berhasil menemukan, jika kondisi ini di tubuh kemungkinan seseorang akan terkena serangan stroke dalam 30 hari mendatang. Kondisi tubuh apa itu?

Artikel selanjutnya dapat dibaca di