Para peneliti ingin melakukan penelitian ini karena banyak penelitian yang diterbitkan tentang risiko kanker payudara dan tidur cenderung berfokus pada "pekerjaan shift malam dan paparan cahaya di malam hari."
Jauh lebih sedikit penelitian yang berfokus pada sifat-sifat atau atribut pribadi yang sulit diubah oleh individu, jika mereka dapat mengubahnya sama sekali.
Baca Juga: Suka Susah Bangun Pagi? Studi Nyatakan Itu Merupakan Bawaan dari Lahir
Preferensi untuk pagi atau malam hari adalah contoh sifat tersebut, yang penulis gambarkan sebagai "chronotype."
Mereka mencatat bahwa sejumlah "studi asosiasi besar genome-lebar" telah menghasilkan profil genetik yang kuat untuk chronotype (yaitu, preferensi pagi atau malam), durasi tidur, dan gejala insomnia.
Dalam penelitian baru, para peneliti melakukan dua jenis analisis. Pada tipe pertama, mereka menjalankan analisis regresi multivariabel pada data Biobank Inggris untuk menemukan hubungan antara kanker payudara dan apa yang dilaporkan masing-masing partisipan sebagai preferensi pagi atau malam, durasi tidur, dan gejala insomnia mereka.
Dalam jenis analisis kedua, mereka menggunakan profil genetik partisipan tentang chronotype, durasi tidur, dan insomnia untuk mencari hubungan antara ini dan kanker payudara.
Baca Juga: Inilah 5 Kesalahan Saat Bangun Pagi yang Sering Dilakukan, Sangat Merugikan!
Jenis analisis kedua ini disebut Mendelian randomization (MR), dan mereka menjalankan ini pada data UK Biobank dan juga dua sampel data dari Cancer Cancer Association Consortium (BCAC).
Tim ini menyusun profil genetik dari "341 single nucleotide polymorphisms (SNPs) yang terkait dengan chronotype, 91 SNPs yang terkait dengan durasi tidur, dan 57 SNPs yang terkait dengan gejala insomnia."
Analisis regresi multivariabel dari data UK Biobank menunjukkan bahwa wanita dengan preferensi pagi memiliki risiko kanker payudara kurang dari 1% lebih rendah, dibandingkan dengan wanita dengan preferensi malam.
Sebuah faktor yang memiliki efek kurang dari 1% pada risiko kanker payudara wanita berarti bahwa itu mempengaruhi kurang dari 10 wanita dalam 1.000.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR