Berbeda dengan Titanic, Britannic bertahan selama setahun sebelum tenggelam dan, dalam pembelaannya, dijatuhkan oleh tembakan musuh.
Sebagian besar penumpangnya berhasil keluar hidup-hidup, dari 1.000 orang di dalamnya, ada 30 atau lebih yang meninggal.
Jacques Cousteau menemukan bangkai kapal itu beberapa dekade kemudian dan agak terkejut menemukannya dalam kondisi luar biasa.
Selama tahun 90-an dan 2000-an, banyak ekspedisi untuk mengunjungi dan memfilmkan kecelakaan itu.
RMS Lusitania
Lusitania memiliki kemiripan yang lebih kuat dengan Britannic, juga tenggelam selama Perang Dunia I.
Pada tahun 1915, RMS Lusitania ditenggelamkan oleh U-boat Jerman, yang menyebabkan kehebohan besar.
Jerman dituduh melanggar hukum internasional dengan menembak tanpa peringatan pada kapal non-militer.
Mendorong peristiwa itu lebih jauh ke zona abu-abu resmi, Inggris telah menggunakan Lusitania untuk mengangkut amunisi perang dengan harapan bahwa Jerman tidak akan menyerang itu, yang juga merupakan pelanggaran hukum perang internasional.
Saat ini, Lusitania dapat ditemukan di dekat mercusuar di Kinsale, berbaring di sisi kanannya.
Sayangnya Lusitania sudah mengalami kerusakan parah. Para ahli memperkirakan bahwa, pada tingkat ini, tidak akan lama sampai kapal menjadi jompo sehingga runtuh dengan sendirinya.
Source | : | All Thats Interesting |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR