Intisari-Online.com - Rasa makanan olahan memang nikmat di lidah dan menggugah selera.
Tapi dibalik rasanya yang lezat, ada bahaya bagi kesehatan yang mengintai.
Salah satu bahan yang membuat makanan olahan berbahaya adalah 'lem daging'.
Mungkin masih sedikit konsumen yang tahu, masih banyak makanan olahan berasal dari daging yang mengandung lem daging (transglutaminase).
Baca Juga: Penelitian: Ada Hubungan Antara Makanan Olahan dan Peningkatan Autisme
Lem daging sebenarnya adalah enzim yang ditemukan secara alami pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Dapat membentuk ikatan antara berbagai jenis protein atau bagian protein yang berbeda.
Zat ini memiliki sifat adiktif dan penggunaanya di banyak makanan olahan sampai sekarang masih menjadi kontroversial.
Seperti pada tahun 2010, meski Uni Eropa melarang penggunaan lem daging ini. Tapi, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) ternyata masih memperbolehkanya.
Badang Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga menganggap lem daging masih aman untuk dikonsumsi.
Selain untuk produk daging, transglutaminase juga banyak digunakan dalam makanan yang dipanggang atau produk susu.
Lem daging terbuat dari bakteri yang dibiakkan dari plasma darah sapi yang dicampur dengan bahan lain, seperti agar-agar atau kaseinasi. Bisa juga terbuat dari bakteri yang dikembangkan di sayuran atau ekstrak tumbuhan.
Pakar nutrisi Ysabel Montemayor mengatakan, penggunaan lem daging berguna untuk membuat potongan-potongan kecil daging sehingga dapat diikat menjadi satu untuk menghasilkan potongan yang lebih besar dan lebih seragam.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR