Salah satu peneliti, Neal Halfon, mengatakan, orangtua yang ingin anaknya mengenyam pendidikan tinggi tampaknya mendidik anak mereka untuk meraih tujuan itu, terlepas dari pendapatan dan aset yang mereka miliki.
Tentu saja, nilai akademik yang tinggi dan pendidikan yang bagus tak menjamin anak-anak akan jadi pendiri startup unicorn setelah lulus.
Namun, memasang ekspetasi akan kesuksesan anak tampaknya ikut menyiapkan jalan untuk meraihnya.
Nampaknya, mengomel tanpa disadari bisa menjadi jalan untuk mendidik anak dengan baik. Tapi, bagaimanapun juga mengomel bisa memiliki dampak negatif.
Baca Juga: Membangun Karakter Anak Itu dengan Pujian, Bukan dengan Bentak-bentakan
“Ada perbedaan antara terus-menerus mengomel dan menerapkan aturan, menetapkan pedoman, nilai-nilai pendidikan dan menetapkan tujuan,” kata Sanam Hafeez, neuropsikolog dari New York.
Ketika orang tua terlalu banyak mengomel, anak-anak berpikir mereka tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar sehingga mereka mungkin juga berhenti berusaha.
"Anak-anak dan remaja akan membuat kesalahan. Jika Anda harus mengomel, mengomellah dengan bijak," saran Hafeez.
(Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak yang Dibesarkan oleh Ibu yang Doyan Mengomel Lebih Sukses?".
Baca Juga: Jangan Membentak Ibumu, Nak!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR