Dieng pic.twitter.com/3ixDwHfuVf
— Al Ikhlas Ginanjar P (@somedh) June 20, 2019
Fenomena Salju di Dieng, Solar Membeku Mobil Diesel Banyak Yang Mogok https://t.co/SHwxFddPeh pic.twitter.com/HBijIxiyis
— roda2blog (@roda2blog) June 21, 2019
View this post on Instagram
Meski begitu, ternyata suhu ekstrem tersebut merupakan hal yang normal, seperti disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (25/6/2019).
"Beberapa hari terakhir suhu udara di sebagian wilayah Indonesia selatan ekuator, khususnya di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara, cukup dingin dan mengalami penurunan signifikan pada malam hari," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo.
"Secara umum, kondisi suhu dingin ini terjadi sebagai akibat dari adanya aliran massa udara dingin dan kering dari wilayah benua Australia yang dikenal dengan aliran monsun dingin Australia," imbuhnya.
Secara klimatologis, monsun dingin Australia aktif pada periode bulan Juni-Juni-Agustus, yang umumnya merupakan periode puncak Musim Kemarau di wilayah Indonesia selatan ekuator, seperti dijelaskan Mulyono.
Source | : | Kompas.com,Instagram,Twitter |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR