Analisis beberapa tengkorak menunjukkan patah tulang diduga disebabkan oleh pukulan pada kepala yang dilakukan dari belakang.
Seiring berjalannya waktu, budaya Çatalhöyük kemudian berevolusi. Populasi kota kuno perlahan menurun.
Orang-orang menyebar dan keluar kota.
"Adaptasi perilaku ini kemungkinan merupakan respons terhadap berkurangnya ketersediaan sumber daya.
Ini bisa jadi kontribusi berakhirnya dari Çatalhöyük," tambah tim peneliti, seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (21/6/2019).
Pada 5950 SM, kota yang berkembang itu kemudian ditinggalkan.
Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences edisi daring, Senin (17/6/2019).
Baca Juga: Mulai Minggu Depan, Lion Air akan Pangkas Harga Tiket Harga Tiker Hingga 50%, Ini Daftar Rutenya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejak Ribuan Tahun Hidup di Kota Selalu Penuh Tantangan, Ini Buktinya"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR