Penelitian Larsen berdasarkan situs Neolotikum serta kerangka manusia berjumlah 470.
Sisa-sisa inilah yang kemudian menceritakan banyak kisah yang terjadi di kota Çatalhöyük.
Setelah periode pendirian pemukiman, Çatalhöyük berada di puncak populasi dengan jumlah penduduk 3500-8000 individu yang menghuni wilayah seluas 13 hektar.
Hal ini menimbulkan potensi penyebaran penyakit karena mereka tinggal di dekat hewan yang mereka pelihara.
"Mereka hidup dalam kondisi yang sangat ramai, dengan tempat sampah dan kandang binatang di sebelah rumah mereka.
Jadi banyak masalah sanitasi yang dapat berkontribusi pada penyebaran penyakit menular," jelas Larsen.
Studi lain juga pernah menyebut jika beberapa parasit usus paling awal di dunia diketahui ditemukan juga di Çatalhöyük.
Selain penyakit, populasi yang makin meningkat dan tekanan sosial memicu kekerasan dalam kota.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR