Ya, pada Sabtu (30/9/2017) ia terlibat perkelahian dengan ular piton. Beruntung, dirinya masih selamat.
Insiden itu terjadi ketika ia pulang dari PT. SSK tempat kerjanya dan melihat seekor ular melintas di jalanan yang ia lalui.
Selain Robert ada dua orang lain di sana yang menunggu ular melintas, namun hanya ia saja yang berani mendekati ular tersebut.
Saat itulah, ular tersebut kemudian menyerang dan menggigit lengan kiri Robert. Robert pun bergelut dengan ular tersebut agar lepas dari gigitan.
Dari serangan tersebut, Robert mengalami luka yang cukup parah. Lengan kirinya robek seketika setelah digigit ular berukuran raksasa tersebut.
Baca Juga: Tersembunyi di Hutan Tropis, Inilah El Tajin, Kota Hilang yang Dihuni Masyarakat Misterius
Diketahu ular yang menyerang Robert panjangnya 7 meter yang oleh warga kemudian dibunuh dan digantung di antara dua pohon.
Ular tersebut juga mengalami luka karena bagian gigi dalamnya hilang.
Kerajaan ular piton di Indonesia
Kasus penemuan ular piton sering terjadi di luar pulau Jawa. Beberapa kalangan meyakini Pulau Sulawesi adalah kerajaan bagi ular piton, lebih-lebih wilayah Sulawesi Barat.
Tiga (Mamuju, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah) dari enam kabupaten di sana termasuk “sarang” ular piton terbesar di Indonesia.
Polisi Kehutanan (Polhut) Resort Mamuju, mengungkapkan hampir semua titik wilayah Mamuju Tengah terdapat ular piton atau ular sanca kembang.
Baca Juga: Mulai Minggu Depan, Lion Air akan Pangkas Harga Tiket Harga Tiker Hingga 50%, Ini Daftar Rutenya
Bidang Konserfasi Sumber Daya Alam, Polhut Resort Mamuju, Hardi, kepada TribunSulbar.com setahun yang lalu mengatakan,
“Hampir semua wilayah di Mamuju Tenga itu terdapat ular piton atau sanca.”
Ia mengungkapkan, daerah Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, merupakan daerah yang paling banyak ular Piton menyebar.
Tak lain dan tak bukan menyebarnya ular piton di wilayah tersebut dikarenakan habitatnya terganggu.
Baca Juga: Pelihara Singa di Rumah, Biaya untuk Beri Makan Selama 1 Bulan Saja Besarnya 15 Kali UMR Jakarta
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR