Tetapi terutama karena Uni Soviet menyuplai persenjataan yang sangat rumit ini dalam jumlah yang melimpah.
Persenjataan jenis inilah yang terutama diangkut oleh jembatan udara Soviet selama Perang Yom Kippur berlangsung.
Persenjataan SAM sendiri tidak murah dan pihak Soviet pun hanya memiliki stok terbatas.
Sekalipun demikian, mereka mengirimkannya ke Timur Tengah dalam jumlah yang memampukan orang Arab menembakkannya seperti berondongan senapan mesin.
Besarnya jumlah senjata jenis ini membuat taktik pengelakan menjadi sia-sia.
Pesawat-pesawat tempur Israel yang dapat menghindari rudal pertama, kedua, dan ketiga pati akan dihantam oleh rudal keempat.
Sejumlah serangan udara tambahan oleh Chel Ha'Avir di tepi timur Terusan dilaporkan menimbulkan kerugian besar bagi pihak musuh.
Pesawat-pesawat jet Israel melancarkan ratusan sortie terhadap sasaran-sasaran di Mesir pada hari berikutnya.
Tapi perisai SAM Mesir menimbulkan banyak korban dan kehilangan Chel Ha'Avir menjadi meningkat.
Yakni meningkat menjadi tiga pesawat terbang untuk setiap 200 sortie.
Itu adalah sebuah angka yang tidak dapat dipukul oleh Israel.
Chel Ha'Avir kehilangan 33 dari 140 F-4E miliknya, terutama akibat SAM.
Dari 102 pesawat terbang Israel yang hilang dalam Perang Yom Kippur, 60 di antaranya diderita pada minggu pertama perang.
Source | : | Nino Oktorino, Chel Ha'Avir: Angkatan udara Israel (2017) |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR