Budidaya jagung pelangi itu sendiri dilakukan sejak dua tahun yang lalu.
Awalnya ia hanya tanam beberapa benih untuk contoh. Namun eksperimennya cukup berhasil.
Dari empat warna yang ditanam bisa menghasilkan jagung dengan 12 warna baru. Ia pun lantas menambah luas lahan untuk menanam jagung warna-warni.
“Ini panen yang keempat kalinya. Ada yang warnanya kuning corak hitam, ada yang di satu tongkol semua warna ada. Bahkan ada yang warna corak seperti batik,” katanya.
Meski belum begitu populer, jagung jenis baru ini dikatakan Luki sedang menjadi tren di negara-negara Eropa termasuk di Amerika Latin sebagai pengganti makanan pokok atau jagung biasanya.
Jagung warna-warni memiliki kandungan gizi yang tinggi dan sangat baik bagi kesehatan.
“Harganya sendiri cukup tinggi.”
“Perbandingannya, per kilogram di tingkat petani mencapai Rp9.000, sementara jagung biasa hanya dikisaran Rp2.000 per kilogram.”
“Apalagi kalau dijual dalam bentuk benih, per butir harganya Rp500,” jelasnya. (Firman Taufiqurrahman)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Dikira Mainan, Jagung yang Ditanam di Cianjur Ini Punya 12 Warna")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR