Temuan penelitian, yang muncul online sebelum dicetak dalam jurnal Menopause dari North American Menopause Society (NAMS), juga menjelaskan mengapa wanita yang pernah mengalami kanker payudara lebih berisiko terkena penyakit jantung.
"Selain toksisitas dari kemoterapi atau terapi radiasi, banyak wanita menggunakan antiestrogen jika mereka memiliki kanker payudara yang peka terhadap estrogen."
"Kehilangan estrogen dapat dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi," Dr. JoAnn Pinkerton, direktur eksekutif NAMS dijelaskan untuk Medical News Today.
Dalam penelitian ini, penulis pertama Dr. Daniel de Araujo Brito Buttros dan rekannya bekerja dengan 288 peserta perempuan.
Dari jumlah tersebut, 96 telah berhasil menyelesaikan pengobatan kanker payudara, sementara 192 benar-benar sehat, dan belum pernah mengalami kanker payudara.
Semua wanita berusia 45 tahun ke atas, dan telah mengalami menopause. Tak satu pun dari mereka memiliki penyakit kardiovaskular.
Analisis para peneliti mengungkapkan bahwa, ketika mereka membandingkannya dengan wanita di atas 45 yang tidak pernah mengalami kanker payudara, mereka yang telah menerima pengobatan kanker payudara memiliki kemungkinan yang jauh lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik, diabetes, aterosklerosis, hipertrigliseridemia (peningkatan kadar molekul lemak dalam darah), serta obesitas perut.
Baca Juga: Skrining Dini Kanker Payudara Telah Selamatkan Lebih dari 27.000 Jiwa pada Tahun 2018
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR