Menurut peneliti sifat anti-inflamasi produk susu juga dapat mengurangi kebocoran usus, suatu kondisi saat partikel makanan yang tidak tercerna, racun bakteri dan kuman melewati dinding usus.
Pada akhirnya, sifat anti-inflamasi tersebut dapat melindungi tubuh dari penyakit.
Peneliti Dr Yin Cao, salah satu periset mengatakan data dalam riset memberikan bukti baru tentang manfaat yoghurt dalam tahap awal pengembangan kanker kolorektal dan potensi bakteri usus dalam memodulasi proses ini.
Jika penelitian berikutnya memberikan hasil yang serupa, temuan ini menunjukkan yoghurt dapat berfungsi sebagai faktor yang dapat dimodifikasi secara luas.
Peserta penelitian ini menganalisis data dari 32.606 pria dan 55.743 wanita, yang semuanya telah melakukan endoskopi usus bagian bawah.
Endoskopi merupakan prosedur medis yang memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam usus menggunakan instrumen yang disebut endoskop.
Baca Juga: 10 Pengobatan Alami untuk Anti-Penuaan, Ada Yogurt, Madu, Hingga Nanas
Setiap empat tahun, para peserta memberikan informasi tentang gaya hidup dan diet yang dijalani, termasuk berapa banyak yoghurt yang mereka makan.
Risiko kanker usus juga dapat dikurangi dengan mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti roti gandum atau beras merah, serta membatasi konsumsi daging olahan. (Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Turunkan Risiko Kanker Usus dengan Konsumsi Yogurt"
Baca Juga: Makanan Setelah Olahraga: 'Haruskah Saya Makan Yogurt atau Tidak?'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR