Advertorial

Selembar Kartu Struk ATM Ternyata Lebih Beracun Daripada Botol Plastik

Soesanti Harini Hartono
Soesanti Harini Hartono

Penulis

Penelitian yang dilakukan pada kertas termal di sejumlah toko ritel, restoran,  dan ATM menunjukkan kandungan BPA pada kertas yang lazim digunakan untuk struk, kuitansi, atau nota tersebut.
Penelitian yang dilakukan pada kertas termal di sejumlah toko ritel, restoran, dan ATM menunjukkan kandungan BPA pada kertas yang lazim digunakan untuk struk, kuitansi, atau nota tersebut.

Intisari-Online- Hingga saat ini publik masih fokus menjauhkan BPA (zatBPA atau bisphenol A mesti dihindari karena berisiko menyebabkan masalah kesehatan)hanya dari plastik-plastik kemasan.

Publik tak Mereka tak menyadari bahwa bahaya yang sama bisa didapat dari bon belanja mereka. LamanThe Environmental Working Group (EWG) menyebut penelitian yang dilakukan pada kertas termal di sejumlah toko ritel, restoran, ATM, dan kantor pos positif menunjukkan kandungan BPA pada kertas yang lazim digunakan untuk struk, kuitansi, atau nota tersebut.

Dibanding kertas lain, kertas thermal ini memiliki permukaan yang lebih halus ketika disentuh. Selain sebagai struk, kertas ini juga biasa digunakan sebagai kertas faksimile.

Baca Juga: Kantong Plastik KFC Berusia 40 Tahun Ditemukan, Ucapan Ilmuwan Soal Sampah Plastik Terbukti Benar

“Dua per lima dari kertas termal yang diuji memiliki 0,8-3% BPA murni berdasarkan berat,” tulis penelitian pada laman tersebut.

Peneliti memeriksa kandungan BPA dengan cara memanaskan kertas dan mengelap permukaannya dengan kertas khusus.

Mereka menyimpulkan bahwa kontak dengan kertas termal membuka peluang paparan BPA ke dalam tubuh, baik melalui transfer langsung ke kulit, maupun transfer oral lewat makanan yang tersentuh kontaminan tangan.

Namun, paparan paling mudah terjadi lewat kulit; BPA bisa meresap ke lapisan bawah kulit dan masuk ke aliran darah.

Artikel selengkapnya dapat dibaca