Vivi Alatas, Lead Economist for Poverty Bank Dunia mengatakan, kontribusi buruh migran ini sejatinya bisa lebih dimaksimalkan. Sebab dari total remitansi Rp 118 triliun itu, rata-rata hanya 18% dari total pendapatan buruh migran.
Ia pun tambahkan, memang perlu perubahan paradigma bagi buruh migran dalan bekerja di luar negeri, sebagai kontributor pembangunan ekonomi nasional. "Bukan sekadar jalan-jalan atau bekerja selama 5 tahun, 10 tahun," ujar Vivi.
Sementara itu, melihat data Bank Indonesia (BI) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) 2018, nilai transfer uang dari para TKI ke dalam negeri mencapai 10,9 miliar dolar AS dalam setahun terakhir.
Ingin tahu jumlahnya jika dikonversi menjadi rupiah? Mencapai Rp157 triliun!
Ya, sekali lagi, jangan pernah meremehkan profesi setiap orang!
Artikel ini sebagian sudah tayang di Kontan.Co.Id dengan judul "Buruh migran hasilkan devisa Rp 118 Triliun".
Baca Juga: Takut Rugi, Malaysia Mohon Indonesia Batalkan Rencana Hentikan Pengiriman TKI
KOMENTAR