Sak diduga mengaku kepada mereka bahwa dia telah memasukkan racun ke dalam persediaan air keluarga karena dia masih merasa 'mendidih' karena tak diperbolehkan main game di smartphone-nya.
Ibunya menambahkan, "Kami ingin petugas pemerintah membawanya untuk dirawat di rumah sakit karena kami tidak ingin hidup dalam ketakutan ketika dia akan menyerang kami lagi.
"Dia sangat sering bermain di ponsel, saya pikir itulah yang membuatnya stres.
"Sulit untuk menghentikannya karena dia sudah dewasa sekarang."
"Jadi, kami sudah meminta bantuan."
Baca Juga: (Video) Ketika Lautan Massa yang Demo di Hong Kong ‘Terbelah Dua’ Saat Ambulans Lewat
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR