Advertorial
Intisari-Online.com -Benda-benda kecil, belati hias, kapak perang, busur dan panah, kemungkinan persembahan kepada dewa perang, telah digali di sebuah bangunan berusia 3.000 tahun.
Menurut para ahli, bangunan itu merupakan kompleks keagamaan kesultanan Oman di Semenanjung Arab pada masa sekarang.
Menurut French Centre National de Recherche Scientifique, senjata logam yang terlalu kecil untuk dipergunakan sebagai senjata berasal dari 900 hingga 600 SM.
Sebuah blog memuat artikel berjudul 'Arabian Paganisme' memiliki beberapa referensi tentang dewa perang di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kisah Kusni Kasdut, Seorang Pejuang yang Jadi Perampok, Akan Difilmkan
Artikel tersebut mengatakan bahwa para peneliti mengatakan masyarakat yang mereka pelajari adalah prasejarah yang buta huruf.
Sehingga hal itu tidak memungkinkan untuk mengetahui dewa mana yang diberi persembahan itu.
Siaran pers mengatakan bahwa sifat non-utilitarian dari sebagian besar senjata mungkin menunjukkan bahwa mereka dirancang untuk dipersembahkan kepada dewa perang.
Ia menambahkan bahwa para arkeolog menemukan ular perunggu kecil dan serpihan pembakaran dupa di antara senjata.
Baca Juga: Tak Sudi Jadi Tempat Sampah, Indonesia Kirim Balik 5 Kontainer Sampah Ke Amerika Serikat
Jenis objek ini kemudian dikaitkan dengan praktik keagamaan dan ritual.
Perkembangan logam sejalan dengan masyarakat yang semakin kompleks.
Dan penemuan juga menjadi bukti untuk meningkatnya kompleksitas masyarakat, yang juga dapat dilihat dalam proliferasi benteng dan monumen.
Para peneliti mengatakan bahwa untuk menjelaskan sistem politik dan struktur sosial masyarakat pra-melek huruf akan sulit.
Namun eksplorasi arkeologis dari situs dan sekitarnya akan menjadi kunci untuk merekonstruksi fajar sejarah di Semenanjung Arab.
Senjata non-fungsional ditemukan di situs yang disebut Mudhmar East yang terdiri dari dua bangunan utama dan beberapa fasilitas yang lebih kecil.
Mereka ditemukan di kaki Jabal Mudhmar, dekat lembah Oman yang besar dan di persimpangan beberapa rute perdagangan.
Senjata-senjata itu berada di sebuah batu pasir yang dipotong dan bangunan bata tanah setinggi 15 meter di lereng gunung.
Di sebuah ruangan kecil tanpa pintu di gedung ini tim menemukan senjata perunggu.
Benda-benda itu berasal dari Zaman Besi dan tampaknya telah jatuh dari rak atau jatuh dari gantungan.
Temuan yang pertama terdiri dari dua tempat anak panah kecil yang seluruhnya terbuat dari perunggu, termasuk enam panah di dalamnya masing-masing.
Mengingat ukurannya 35 cm, ini adalah model skala kecil yang meniru objek asli yang terbuat dari bahan yang mudah rusak (kulit).
Kelompok kedua terdiri dari senjata logam, yang sebagian tidak berfungsi.
Mereka terdiri dari lima kapak perang, lima belati dengan tongkat berbentuk bulan sabit, sekitar lima puluh panah, dan lima busur lengkap.
Baca Juga: Sering Unggah Foto Seksi, Dokter Wanita Ini Dicabut Izin Medisnya, Memang Se-Seksi Apa Fotonya?