Orang yang melakukan persekusi yakin bahwa apa yang mereka lakukan merupakan hukuman sosial dengan memberi efek jera ketimbang hukum negara.
Padahal hal tersebut salah.
Justru dengan Anda melakukan persekusi, Anda melangkahi hukum dan menganggap hukum tak bisa melakukan hal yang benar.
Lebih jauh, persekusi bisa menyebabkan orang yang mengalaminya berisiko mengalami gangguan psikologis.
Kok bisa?
Dilansir dari kompas.com pada tahun 2017 silam, psikolog Universitas Tarumanegara, Untung Subroto Dharmawan, mengatakan persekusi bisa dikategorikan sebagai perilaku menyakiti.
Ada dua bentuk perilaku tersebut, yakni bisa secara verbal dan fisik. Bila secara verbal lebih sering terjadi di media sosial, bila fisik maka terjadi secara langsung.
Untung mengatakan, dampak parah persekusi dari sisi psikologis adalah depresi.
“Dia merasa malu, lemah dan menyalahkan diri sendiri.”
“Dampak lain stres, menarik diri dari lingkungan. Bahkan bisa depresi,” kata Untung kepada Kompas Lifestyle di Jakarta, Kamis (31/5/2017).
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR