Namun petugas keamanan bea cukai memeriksa isi kontainer tersebut dan menemukan berbagai macam benda. Tak hanya bahan baku kertas bekas, tapi juga bermacam jenis sampah.
Keempat kontainer berisi sampah ini dilaporkan telah diperiksa dan diamankan Kantor Keamanan Bea Cukai Tanjung Perak pada Februari 2019.
"Jadi pada saat kita mendapat nota intelejen dari pusat, kami mengadakan pemeriksaan fisik, yang didapat adalah berbagai macam kertas bekas yang dikemas dan di press yang didalamnya terdapat barang plastik, tekstil, sepetu, gabus, colokan listrik, dan lain sebagainya," kata Alvina Christine, Kasie Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea & Cukai Tanjung Perak, seperti dikutip dari CNN.
Mirisnya, ternyata ini bukan yang pertama kalinya Indonesia dijadikan 'tempat sampah' oleh negara-negara maju.
Sampah-sampah dari luar negeri telah bertahun-tahun masuk ke Indonesia, dan berasal dari berbagai negara-negara di Eropa, Amerika, Australia, serta Asia.
Sampah impor dari puluhan negara tersebut telanjur masuk dan akhirnya 'berjejer' di jalan-jalan beberapa daerah. Sedikitnya 3 kabupaten di Jawa Timur telah penuh dengan tumpukan sampah selundupan.
"Sampah ini kita sebut sampah selundupan, yang diselundupkan negara maju, yang mereka notabene merasa sudah melakukan sesuatu kegiatan di sampahnya, ternyata sampah mereka di-dumping ke negara-negara tetangganya," kata Andreas, Koordinator Brand Audit Sampah ECOTON.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR