Intisari-Online.com - Pada 9.000 SM, beruang gua Humongous, harimau bertaring tajam, dan rusa Irlandia bertanduk besar berkeliaran di padang rumput dan hutan di Amerika Selatan.
Tetapi yang terbesar dari semuanya adalah Megatherium, kungkang tanah seukuran gajah.
Megatherium adalah salah satu mamalia darat terbesar yang pernah ada.
Baru pada tahun 1788 Megatherium ditemukan setelah kepunahannya.
Saat itulah ketika arkeolog bernama Manuel Torres menemukan spesimen fosil langka di tepi Sungai Luján di Argentina timur.
Fosil tersebut dianggap layak untuk dipelajari lebih lanjut dan dikirimkan ke pangkalan studinya di Museo Nacional de Ciencias Naturales (Museum Nasional Sejarah Alam Spanyol) di Madrid, Spanyol.
Tidak lama kemudian, fosil itu menarik perhatian ahli paleontologi Prancis yang terkenal, Georges Cuvier.
Pada 1796, hanya delapan tahun setelah Megatherium ditemukan, Cuvier menerbitkan makalah pertama di atasnya.
Baca Juga: Tersinggung Tak Diberi Uang, Pengamen Ini Pukul Pemilik Rumah dengan Gitar Sampai Kepalanya Robek
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR