Terkadang, ada alasan mengapa orangtua menangis yang tidak bisa diungkapkan kepada anak karena mereka masih terlalu kecil, tetapi yang terpenting adalah memberikan konteks agar anak mengerti bahwa bukan mereka yang menyebabkan ayah atau ibunya menangis.
Misalnya saja kita tak bisa menjelaskan bahwa sedang ada masalah utang dengan bank sehingga rumah akan disita.
Tapi kita bisa mengatakan, “Ayah tahu kamu tadi melihat ayah menangis. Ayah sedang menghadapi masalah berat, tapi akan mencari jalan keluar dan kita akan baik-baik saja”.
“Orangtua juga bisa menanyakan pada si kecil tentang perasaannya ketika melihat ayah atau ibunya menangis. Ini akan memberi mereka kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya,” ujarnya.
Walau orangtua boleh saja mengekspresikan kesedihannya, tetapi jangan melakukannya terlalu sering karena anak akan merasa bersalah sebab mereka ingin melakukan sesuatu tetapi tidak tahu harus bagaimana. (Lusia Kus Anna)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ada Salahnya Sesekali Orangtua Menangis di Depan Anak "
Baca Juga: Alergi Air, Wajah Perempuan Ini 'Terbakar' Setiap Kali Dirinya Menangis, Kok Bisa?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR