Baca Juga: Penelitian: Diabetes Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Karena Lingkungan Mikro
Sel-sel hidung yang dirawat kemudian dihubungkan dengan virus influenza.
Pada sel hidung yang diambil dari wanita, estrogen meningkatkan resistensi terhadap infeksi dari virus flu, tetapi tidak pada sel hidung dari pria.
Brewer menambahkan, “Ini menunjukkan ada perbedaan gender nyata dalam cara pria dan wanita merespons pilek dan flu. Pria mungkin benar-benar mengalami gejala-gejala hidung yang lebih buruk (sesak, nyeri, pilek, sinusitis) daripada wanita ketika mereka memiliki infeksi virus.”
Penelitian ini juga membuktikan bahwa dua pertiga dari wanita cenderung jatuh sakit saat berhenti dari aktivitas atau istirahat dari pekerjaan.
Baca Juga: Menurut Penelitian, Nenek dari Pihak Ibu Lebih Sayang pada Cucunya, Benarkah Demikian?
Stres juga memiliki efek berbahaya bagi kekebalan tubuh. Terutama pada akhir periode stres, wanita lebih cenderung jatuh sakit ketika kadar kortisol menurun.
Tubuh beralih dari reaksi melawan atau lari ke respons istirahat dan mencerna tingkat kewaspadaan kekebalan yang tinggi menjadi santai.
Itulah sebabnya mengapa wanita mengalami peningkatan kondisi yang ada seperti migrain atau demam, dan peningkatan kerentanan terhadap virus flu.
Ibu menjadi orang yang berada di garis depan ketika penyakit menyerang keluarganya, dan karena ia merawat suami dan anak-anaknya, maka sering lupa merawat diri mereka sendiri.
Baca Juga: Penelitian: Anak-anak Menjadi Pendengkur Karena Paparan Asap Rokok
Pencegahan adalah kunci dan penting bagi para ibu untuk menjaga diri mereka sendiri dengan meningkatkan kekebalan mereka untuk membantu mencegah penyakit sebanyak mungkin.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR