Sebaliknya, meski pejantan muda perlu berusaha ekstra untuk mendapatkan perhatian betina, tapi mereka lebih banyak kawin setelah memiliki pasangan.
"Jangkrik betina memilih pasangan demi mendapat gen terbaik bagi keturunannya," ujar Dr. Rolando Rodriguez-Munoz, peneliti dari Centre for Ecology and Conservation, University of Exeter.
Munoz menjelaskan bahwa pejantan tua dianggap lebih menarik karena memiliki gen yang unggul, ditandai lewat usianya yang panjang.
Di sisi lain, beberapa betina justru lebih tertarik pada jantan muda, mungkin karena sperma mereka masih berkualitas baik dan belum mengakumulasikan mutasi berbahaya yang dapat diturunkan pada keturunannya.
Baca Juga: Jangkrik Hidup Berukuran 7,5 cm Ditemukan dalam Telinga Seorang Pria
"Hasil ini memberikan petunjuk yang beragam, dengan kesimpulan bahwa jantan tua lebih sukses mendapatkan pasangan, tapi setelahnya justru jarang terjadi kawin," lanjutnya.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Nieko Octavi Septiana |
KOMENTAR