Penelitian-penelitian yang melihat kebutuhan air untuk bayi yang disusui secara eksklusif ini dilakukan di lokasi yang lembab dan kering pada suhu mulai dari 22 hingga 44 derajat Celcius, dan kelembaban relatif 9 hingga 96%.
Semua penelitian menunjukkan satu hasil, bahwa ASI memberikan semua hidrasi yang dibutuhkan bayi, bahkan dalam cuaca yang sangat panas.
Menurut laman KellyMom.com, bahkan bayi yang diberi susu formula tidak secara rutin tidak membutuhkan air tambahan.
Namun, beberapa ahli menyarankan untuk memberikan air kepada bayi yang diberi susu formula ketika di luar sangat panas (Anda masih bisa memberikan makanan pendamping ASI/MPASI), atau ketika bayi mengalami demam atau sakit.
Baca Juga: Menyusui Setelah Gunakan Narkoba, Ibu Ini Kehilangan Bayinya dan Terancam Penjara Seumur Hidup
Laman askdrsears.com memberikan argumen berikut tentang bayi yang diberi susu formula dan tambahan air:
Formula mengandung konsentrasi garam dan mineral yang lebih tinggi daripada ASI, sehingga air tambahan sering diperlukan bagi ginjal untuk mengeluarkan garam tambahan. Juga, karena metabolisme yang kurang efisien, bayi yang diberi susu formula kehilangan lebih banyak air.
Kapan tepatnya memberi air kepada bayi?
Ketika bayi Anda yang berumur enam bulan mempelajari cara menggunakan cangkir, para ahli mengatakan saat itulah tidak masalah untuk memberinya beberapa teguk air beberapa kali sehari, tetapi tidak lebih dari 56,7 gram per 24 jam.
Baca Juga: Penculikan Bung Karno Terhenti di Jalan Gara-gara Fatmawati Menyusui Guntur Yang Masih Bayi
Juga, ketika si kecil mulai makan makanan padat, saran para ahli adalah Anda dapat memberinya beberapa teguk susu atau air putih dengan makanan padatnya untuk mencegah sembelit.
Ketika bayi semakin bertambah umur dan balita, maka Anda dapat terus menyusui dan memberikan air secukupnya.
Jika Anda terus menyusui hingga lebih dari setahun, perlu diingat bahwa itu maish memberikan banyak hidrasi pada anak Anda jika ia diizinkan untuk menyusui tanpa batas.
Baca Juga: Jangan Salah, Penderita Kanker Payudara Masih Bisa Kok Menyusui Anaknya
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR