Kemudian rangsangan tersebut diterima oleh otak sehingga menimbulkan rasa nyeri. Akan tetapi gejala serangan jantung lebih spesifik, seperti rasa nyeri yang luar biasa di dada.
Seolah-olah ada beban berat diletakkan di atas dada dan jantung berebar-debar. Namun rasa nyeri di dada ini tidak bisa dilokalisasi.
Pasien tidak bisa memastikan bagian dada sebelah mana yang merasakan nyeri hebat tersebut.
Gejala serangan jantung tersebut sering disertai dengan rasa mual, kembung, nyeri di ulu hati, keringat dingin, sendawa, pusing dan bahkan pingsan.
Nah, banyak orang beranggapan bahwa itu gejala masuk angin.
Memang tidak mudah membedakan serangan jantung dengan gejala masuk angin, kecuali dengan pemeriksaan medis.
Akan tetapi, bila mengalami gejala yang sering disebut gejala masuk angin tersebut segeralah periksakan diri ke dokter untuk memastikannya.
Ketika terjadi serangan jantung, penanganan pertama yang dilakukan adalah dengan pemberian obat golongan asam asetilsalisilat atau obat yang dapat menghambat pembekuan darah (antikoagulan).
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR