Seorang juru bicara pemerintah Tiongkok mengatakan dalam sebuah wawancara kepada CNN.
"Saya menekankan bahwa pemerintah Tiongkok menaruh perhatian besar kepada hak-hak warga negara yang sah dan menuntut hukum untuk memerangi perdagangan perempuan dan anak," katanya.
Namun, Michael Glendinning, direktur KFI mengatakan, pemerintah Tiongkok tidak cukup untuk berbuat dan melindungi gadis Korea Utara dan wilayahnya.
Kasus Lee adalah satu dari banyaknya kasus perdagangan wanita di Korea Utara.
"Beberapa pria ingin bicara namun sebagian besar menginginkan lebih," sambung Lee
"Mereka meminta saya mengambil pose sugestif atau membuka pakaian dan menyentuh diri saya sendiri. Meminta melakukan semua yang mereka minta," tambahnya.
"Aku merasa ingin mati, namun aku tidak bisa bunuh diri karena bos selalu mengawasi kami," jelasnya.
Lee dan wanita lainnya hanya diizinkan keluar setiap enam bulan. Namun mereka berhasil melarikan diri para 26 Oktober 2018, dan pergi ke Korea Selatan.
Baca Juga: Sedang Patroli Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, TNI Justru Temukan Ladang Ganja Seluas 4 Hektar
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR