Mereka dijual ke pernikahan yang represif atau dibuat untuk melakukan tindakan grafis di webcam di kota-kota satelit dekat perbatasan Tiongkok-Korea Utara.
Hingga akhirnya, Lee diselamatkan ketika orang asing yang diajaknya berbicara online adalah seorang pendeta Korea Selatan yang berjanji menyelamatkannya.
Tidak ada statistik resmi yang menunjukkan dengan tepat bahwa wanita Korea Utara yang meninggalkan negara mereka berakhir dengan tragis.
Disamping itu, Korea Selatan adalah rumah bagi sekitar 25 juta orang dan menyambut 32.000 pembelot sejak 1998.
Lee menjelaskan kepada CNN tentang pertumbuhan di negara komunis, "Kami memiliki cukup makanan, nasi dan gandum yang disimpan di garasi."
"Tetapi orang tua saya keras, saya harus pulang sebelum matahari terbenam dan mereka tidak mengizinkan saya mengenyam pendidikan tinggi," katanya.
Setelah pertengkaran buruk dengan keluarganya, dia memutuskan melarikan diri ke Tiongkok dan menemukan orang yang menjanjikannya pekerjaan.
Namun, ia justru dibohongi.
Lee telah dijual brokernya seharga 30.000 Yuan atau sekitar (Rp61 juta) kepada operator ruang obrolan Cyberseks.
"Ketika saya tahu saya merasa sangat terhina," Lee berkata.
"Saya mulai menangis dan meminta untuk pergi, tetapi bos mengatakan dia telah membayar banyak uang untuk saya dan saya sekarang memiliki hutang kepadanya," sambungnya.
Baca Juga: Coba Cek Air Kencing Anda! Apakah Berbusa? Jika Ya, Bisa Jadi Tanda Awal 4 Penyakit Ini!
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR