"Suami saya adalah sopir di provinsi lain. Ia hanya menghasilkan 10.000 baht per bulan yang tidak cukup untuk membesarkan keluarga," ujar Waraporn pada polisi.
"Saya melahirkannya di toilet dan saya harus memotong tali pusar sendiri sebelum saya meninggalkan bayi di Kabupaten Sampran,"
"Aku tidak bermaksud membunuhnya. Saya meninggalkannya di sana dan berharap seseorang akan menemukannya dan merawatnya," dikutip dari Daily Mirror.
Artikel ini pernah tayang di Tribunnews.com oleh Bagus Gema Praditiya Sukirman dengan judul asli "Ibu dengan Santai Membuang Bayinya ke Tempat Sampah, Dilahirkan di Toilet dan Potong Pusar Sendiri"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR