"Anak pertama Sani, yang kedua namanya Surati, yang ketiga namanya Surya, yang keempat namanya Karsito, dan yang bungsu itu namanya Larsito.
Empat anak saya semua disini. Hanya Larsito yang merantau,” katanya.
Sambil tersenyum, Nyami mengingat jika anak bungsunya tersebut adalah orang yang pendiam.
Selain itu, sejak kecil Lasito sudah terbiasa dengan melakukan puasa mutih atau puasa tidak makan nasi.
Kebiasaan dari kecil tersebut dilakukan hingga terakhir kali dia pamit untuk merantau ke Sulawesi.
"Makannya yo sayur saja. Kalau ditanya kenapa makan sayur saja, jawabnya sudah kenyang” ucapnya.
Selain suka berpuasa, Larsito juga sering bepergian mengunjungi masjid-masjid di luar kota.
Biasanya, untuk menuju kota tersebut Larsito berjalan kaki.
Baca Juga: Kisah Para Gajah Beriringan Membawa Jenazah Gajah yang Mati untuk Lakukan Upacara Pemakaman
"Sudah semua tempat didatangi itu ke Jakarta, Cilacap, Surabaya, sampai laut utara.
Itu jalan kaki sampai laut selatan. Semua dengan jalan kaki dan tidak ada sangu,” ujarnya.
Sebelum pamit merantau ke Sulawesi, Larsito sempat bekerja di Jakarta.
Beberapa lembar foto yang diperlihatkan Nyami, diambil saat Lasito bersama temen-temannya di Jakarta.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR