Beruntung pada akhir tahun 2007 ia mendapat informasi mengenai obat untuk penyakit CML yang dideritanya, yakni imatinib.
Sejak mengonsumsi obat tersebut, berangsur-angsur kondisinya mulai pulih.
"Tak ada yang lebih saya syukuri lagi karena sekarang saya bisa beraktivitas normal dan merawat anak-anak, meski dalam tubuh saya ada kanker," ujarnya.
Perjuangan melawan kanker juga dilakukan oleh Antonius Harjono (41).
Pria asal Surabaya ini mengaku sangat takut saat dokter memvonis dirinya terkena CML.
"Pada saat itu dokter tidak memberi penjelasan tentang penyakit ini, hanya disebutkan ini jenis leukemia dan ini membuat saya tambah stres," kata pria yang bobotnya sempat susut drastis ini.
"Sebelumnya saya termasuk orang yang sangat sehat, bahkan sakit flu pun jarang. Jadi saya sangat kaget dinyatakan kena penyakit CML."
"Apalagi kalau mengingat anak-anak dan keluarga, saya tambah sedih," kata Harjono lirih.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR