"Kadang-kadang orang orang lebih percaya dengan apa yang ada di internet daripada apa yang dikatakan dokter mereka," kata Sharon Mass, MD, seorang dokter spesialis di Morristown, N.J. dan asisten profesor klinis di Universitas Kedokteran & Kedokteran Gigi New Jersey.
Mass mengungkap bahwa menebak jenis kelamin bayi memang tidak berbahaya, namun sumber rujukan harus diperhatikan kebenarannnya.
"Peringatan medis saya untuk pasien saya adalah, tolong pastikan mengenai sumber yang dibaca dan yang akan kita bagikan di media sosial," kata Mass.
Baca Juga: Inkontinensia Urin, Ini 4 Mitos dan Tips Mengatasi Masalah Kandung Kemih
"Mereka yang hamil untuk pertama kalinya memang sangat rentan terhadap rumor kehamilan," kata Eileen Beard, CNM, FNP, MS, penasihat praktik senior untuk American College of Nurse-Midwives.
"Ibu hamil anak pertama akan mencari semua informasi. Aku pikir itu membuatnya sangat rentan (mendapat referensi yang keliru)," ungkapnya.
Lebih lanjut, berikut beberapa mitos dan fakta menentukan jenis kelamin bayi dalam kandungan.
Jika jantung bayi berdetak lebih cepat dari 140 detak per menit, artinya mengandung anak perempuan.
Sebuah studi tahun 2006 menunjukkan, tidak ada perbedaan terkait gender dalam denyut jantung janin selama trimester pertama.
Secara umum, jantung janin laki laki maupun perempuan juga berdetak lebih cepat selama 28 hingga 30 minggu pertama kehamilan.
Seorang wanita hamil yang suka makan manis artinya mengandung anak laki-laki.
Jika saat hamil kita selalu ingin makan yang manis (atau makanan lain), itu mungkin karena pengaruh hormon yang berubah bukan karena jenis kelamin janin.
Baca Juga: Kembali Jalin Hubungan dengan Mantan Kekasih? Waspadai 9 Mitos Alasan Balikan Berikut
Jika mengalami morning sickness sepanjang hari, berarti mengandung anak perempuan.
Mitos ini mungkin memiliki beberapa kebenaran.
Studi telah menemukan bahwa wanita dengan morning sickness yang parah, yang disebut hyperemesis gravidarum lebih cenderung melahirkan anak perempuan.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR