Ketika ditanya pengalaman pribadi mengenai Ibu Ani, ia mengingat bahwa Ibu Ani adalah sosok yang tidak mementingkan kepentingan pribadinya.
"Saya mengenal Ibu Ani itu adalah emas."
"Ketika saya sekolah mahasiswa di Fakultas Kedokteran UKI saya adalah senior, dia junior dan tidak selesai memang, dia keburu menikah dengan Pak Yudhoyono.
"Dan ketika menjadi Ibu Negara, saya tanyakan 'Ibu apa akan melanjutkan?', katanya 'Ah nggak sudah cukup untuk sekolah sampai di situ, terima kasih bisa sempat mengikuti sekolah pendidikan tinggi Fakultas Kedokteran UKI, namun tidak bisa diteruskan karena tugas-tugas sebagai seorang istri, seorang ibu'.
"Dan sekarang beliau akan memilih untuk berjuang untuk bersama suaminya, berjuang mengabdi untuk kepentingan bangsa," jelas Agung Laksono.
"Jadi dari situ saya lihat dia tidak mengutamakan kepentingan pribadi tapi kepentingan nusa dan bangsa, mengasuh dan mendidik anak-anaknya."
"Saya rasa sebuah keteladanan kehidupan keluarga."
Saat ditanya mengenai apa yang pernah diberikan Ibu Ani, pejabat di era SBY itu mengatakan 'pemberian' yang paling berkesan dari Ibu Ani adalah pesan-pesannya, terutama tentang keluarga.
"Kita ini dalam bekerja boleh maksimal, dalam bertugas untuk optimal, segala kemapuan yang ada pada kita, kapasitas kita, optimalkan untuk pekerjaan."
"Tapi jangan lupa pada kehidupan keluarga, karena itulah yang akan mengawal, mengerem, memberi arahan, dan support juga secara sikap mental yang baik dari keluarga, terutama dari istri ke anak-anaknya," kata Agung Laksono mengenang ucapan Ibu Ani.
Mengingat betapa seringnya Ibu Ani berpesan demikian, menurut Agung Laksono, Ibu Ani adalah orang yang sangat peduli pada keluarga.
"Keluarga sangat signifikan di mata beliau. Itu yang sering diingatkan pada kami semua," tutur Agung Laksono.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Kesetiaan SBY yang Nyaris Tak Pernah Meninggalkannya
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR