Masih banyak benda-benda lain yang keIuar dari sumur itu, jade terukir, piring-piring emas dan kuningan, balok-balok dari kopal. Tetapi kebanyakan dari barang-barang itu kadar kuningannya lebih besar daripada emas.
Baca Juga: Akibat Gempa, Arkeolog Malah Temukan Kuil Dewa yang Tersembunyi di Dalam Piramida
Yang berharga bukan logamnya, tetapi ukirannya. Achirnya muncul sisa kerangka-kerangka manusia. Jadi dugaan Thompson toh benar.
Sesudah pengedukan berlangsung beberapa bulan, rupa-rupanya mereka mencapai dasar sumur. Lumpur melulu yang keluar. “Kalau begitn tiba saatnya aku turan sendiri", pikir Thompson.
Mungkin masih ada tempat-tempat yang tak dapat dicapai oleh alat itu. Bukankah ia sudah belajar menyelam di Boston ? Namun sebelum itu ia lebih dulu men- “charter" dua orang penyelam spons.
Waktu mereka sudah siap ditangga untuk turun kebawah, mereka saling berjabatan tangan, mereka yang turun dan pembantu-pembantu yang tetap tinggal diatas. Seakan-akan tak akan bertcmu lagi di alam fana.
Baca Juga: Piramida Agung yang Dianggap Sebagai Kelender Super Ini Ramalkan Kapan Kiamat akan Terjadi
“MuIa-mula segala serba hijau", kata Thompson dari perjalanannya turun kebawah untuk pertama kali. “Kemudian hitam sama sekali seperti tinta Lampu tak dapat menembus kegelapan itu."
Mereka lalu berjalan sambil meraba-raba saja. Setiap saat maut dapat menimpa mereka. Mesin pengeduk telah mengobrak abrik batu-batuan dan akar-akar pohon disekitar sumur itu, jadi tak mustahil kalau tiba-tiba ada gumpalan batu menjatuhi kepala.
Selama benninggu-minggu lamanya mereka setiap hari turun: “Asal saja pada suatu hari setan-setan sumur tidak marah" pikir orang-orang setempat. “Mereka akan dikubur hidup-hidup nanti".
Namun setiap sore mereka toh keluar lagi dengan membawa segala macam pecahan-pecahan jade terukir, batu-batu lain yang terukir barang-barang dari besi dan kuningan dan sisa manusia.
Baca Juga: Ada Sebuah Ruang Lagi dalam Piramida Besar di Giza, Kira-kira Apa Isinya?
Antara barang-barang berharga itu ada juga pisau-pisau terukir bagus yang biasa digunakan untuk menusuk hati sikorban dan untuk membelah dadanya.
Diantara rangka-rangka yang ditemukan ada 21 rangka kanak-kanak antara 18 bulan sampai 20 tahun, 30 laki-laki dan 8 wanita.
Rupanya hampir semua barang yang ditemukan dimasukkan dengan sengaja. Suku Maya seperti suku-suku kuno lain memang membunuh orang untuk di “bawakan" pada orang lain yang mendahuluinya.
Sayang usaha-usaha Thompson selama berpuluh-puluh tahun itu berakhir dengan pengalaman-pengalaman pahit. Selama tahun 1909 dan 1930 Yucatan terlibat dalam macam-macam kerusuhan dan pemberontakan-pemberontakan.
Laboratorium, hasil-hasil penemuannya, buku-buku mengenai suku bangsa Maya yang tak ternilai harganya hilang berantakan.
Thompson sendiri dituduh oleh pemerintah Meksiko menggelapkan barang-barang dari surnber itu.
Barang-barang yang ditemukan oleh Thompson dalam sumur itu menunjukkan bahwa pengorbanan jiwa dan benda itu dilakukan dalam jangka waktu yang tetap. Berdasarkan suatu kewajiban dalam agama Tolteque, banyak cendekiawan condong pada pendapat bahwa kebiasaan itu asalnya dari zaman sesudah Yucatan diduduki orang-orang Itza.
Namun penyelidikan-penyelidikan terakhir tak membenarkan pendapat itu. Beberapa buah jade terukir yang diketemukan dalam sumur itu pasti dari zaman kuno.
Baca Juga: Makam Misterius Berbentuk Piramida Ditemukan di Lokasi Konstruksi di Tiongkok
Salah satu yang diukir di Piedras Negras mempunyai inskripsi tahun 706 sesudah Masehi. Ada lagi dari tahun 690. Namun itu belum merupakan jaminan bahwa benda-benda itu benar-benar dimasukkan pada saat itu juga.
Mungkin saja baru beberapa abad kemudian setelan disimpan sebagai hiasan keluarga yang turun temurun. Tetapi piramida yang merupakan makam pendeta itu pasti dari zaman Tolteque. (Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juli 1965 dengan judul asli Sumur Sakti; Neraka Tengkorak dan Harta Karun di Amerika Latin)
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR