Keluarga bayi yang tidak disebutkan identitasnya itu membiarkan bayinya dipanggil 'Saybie,' sebagaimana perawat-perawat itu memanggilnya.
Bayi itu kemudian juga menduduki peringkat pertama sebagai bayi terkecil di dunia yang pernah bertahan hidup menurut Daftar Bayi Terkecil yang dikelola oleh University of Iowa.
Edward Bell, seorang profesor pediatri di University of Iowa, mengatakan Saybie memiliki berat lahir terendah yang dikonfirmasi secara medis yang diserahkan ke Registry.
Tetapi "kami tidak dapat mengesampingkan bayi yang lebih kecil yang belum dilaporkan ke Registry," katanya dalam email ke The Associated Press.
Rumah sakit mengatakan, gadis itu secara resmi memiliki berat 7 gram kurang dari bayi terkecil sebelumnya, yang lahir di Jerman pada 2015.
Dalam video yang diproduksi oleh rumah sakit, sang ibu menggambarkan kelahiran itu sebagai hari paling menakutkan dalam hidupnya.
"Saya terus mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak akan bertahan hidup, dia hanya 23 minggu," kata sang ibu.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR