Karyawan yang aktif mengikuti kegiatan di Masjid Baabul Munawwar kebanyakan berasal dari bagian operasional tambang bawah tanah seperti bagian mekanik, konstruksi, operator, elektrik, dan instrument.
Saat berbuka puasa, para pekerja menghentikan pekerjaannya sejenak untuk membatalkan puasa, sekaligus menunaikan ibadah shalat magrib.
Baca Juga: Jalan Panjang Indonesia Kembalikan Freeport ke Pangkuan Ibu Pertiwi
Setelah itu, mereka kembali ke pos masing-masing untuk kemudian berkumpul kembali di masjid dan menunaikan shalat isya serta tarawih.
Di antara shalat magrib dan isya, para karyawan biasanya mengikuti safety meeting di bagiannya masing-masing. Pertemuan ini digelar untuk mengingatkan para pekerja tentang keselamatan kerja.
“Bagaimanapun juga keselamatan kerja merupakan prioritas utama,” kata dia.
Setelah mereka selesai pembagian tugas, sekitar kurang lebih setengah jam, mereka kembali ke masjid untuk melaksanakan shalat isya secara berjamaah dan dilanjutkan tarawih.
“Setelah itu mereka kembali ke pekerjaannya masing-masing, melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya,” tutur Budi.
Jumat istimewa
Khusus di hari Jumat, karyawan muslim akan mendapatkan menu berbuka yang berbeda dari biasanya.
Selain itu, pihak pengurus masjid juga mendatangkan ustadz khusus dari Yayasan Masyarakat Muslim (YMM) untuk menjadi imam dan menyampaikan tausiah.
“Alhamdulillah, mereka cukup gembira, cukup ramai, dan akan menyambut positif dari kegiatan ini,” kata dia.
Sementara itu, Riza Pratama selaku Vice President, Coorporate Communication dari PT Freeport Indonesia mengatakan, manajemen perusahaan mendirikan Masjid Baabul Munawwar sebagai bentuk komitmen perusahaan atas aktivitas beragama karyawan.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR