Sanford mengimbangi dietnya dengan olahraga rutin. Dia memulai dengan latihan sirkuit, angkat beban dan sepeda statis.
Beberapa lama kemudian ia mulai melakukan Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT) di atas sepeda tersebut.
Berat badannya terus menerus turun seiring dengan usaha kerasnya menurunkan berat badan. Hingga pada suatu hari, target kebugarannya berubah.
Sanford ingin mencapai satu langkah lebih jauh daripada sekadar mendapatkan bentuk tubuh ideal.
Baca Juga: Ini Dia Caranya si Bawang Putih Bantu Turunkan Berat Badan, Coba Yuk!
Pada April 2019, Sanford bertekad berolahraga untuk mendapatkan otot-otot perut yang kuat.
Target itu membuatnya kembali menurunkan berat badan sebanyak 9 kg. Ia mulai angkat beban lima hari seminggu dan melakukan empat sesi HIIT kardio.
Sanford mengatakan dirinya lebih suka melakukan latihan tubuh untuk sesi HIIT-nya.
"Mencoba menghilangkan kalori lewat sepeda statis adalah cara yang kuno. Aku berupaya membangun variasi olahraga untuk membuat setiap sesinya menyenangkan. Tubuhku juga merespons lebih baik," katanya.
Ketika berat badan Sanford mencapai di bawah 63 kg, semua orang mulai menyadari perbedaannya.
Menceritakan transformasi bentuk tubuhnya kepada teman-teman dan rekan kerja kemudian menjadi salah satu cara baginya untuk menjaga akuntabilitas perkembangannya.
Penghargaan terbesar yang dirasakan Sanford datang dari putrinya.
"Di hari lain, salah satu anak perempuanku melihatku dan berkata bahwa aku terlihat lebih kuat dan sehat. Itu membuatku tertegun," kata dia. (Nabilla Tashandra)
Baca Juga: Diet Sederhana, Berat Badan Pria Ini Sukses Turun 31 kg dan Membuatnya Atletis
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ukuran Baju Terus Melebar, Alasan Pria Ini Mulai Diet"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR