Ini menggunakan ini membangun koneksi saraf baru, sehingga meningkatkan volume dan menciptakan struktur yang lebih kuat di dalam otak.
Ketika stres, ketakutan, atau rasa tidak aman tinggi, bagian-bagian tertentu dari otak akan memiliki ukuran lebih kecil, seperti hippocampus (bagian yang berkaitan dengan memori dan emosi).
Telah ditemukan bahwa anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang tertekan imuno, kurang kasih sayang dan kontak fisik, dapat mengembangkan gangguan stres pascatrauma, hiperaktif, harga diri rendah, dan bahkan perilaku agresif.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Development and Psychopathology, ditemukan bahwa di banyak panti asuhan Rumania selama tahun 1980-an, bayi menderita tingkat stres emosional yang tinggi.
Stres mereka disebabkan oleh perampasan emosi yang parah yang terjadi di panti asuhan ini. Ini menyebabkan kadar kortisol yang tinggi hadir dalam aliran darah, terutama di otak.
Efeknya berpotensi negatif jika bayi baru lahir menghabiskan delapan bulan pertama kehidupannya di negara ini.
Namun, jika hanya dua atau tiga bulan berlalu sebelum mereka diadopsi oleh keluarga yang penuh kasih dan perhatian, efeknya dapat dibalik.
Penelitian ini juga menemukan bahwa bayi yang menderita tingkat stres emosional yang tinggi selama delapan bulan pertama kehidupannya umumnya mengembangkan IQ yang jauh lebih rendah dan menunjukkan peningkatan perilaku kecemasan.
Pelukan dan ciuman bersifat universal untuk semua bahasa
Baca Juga: Ternyata Berciuman Bikin Wajah Kencang dan Panjang Umur
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR