Yusuf tidak menampik jika program-program antimainstream-nya itu selalu memantik reaksi pro maupun kontra.
Namun, ia bergeming dan tetap bertekad untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada masyarakat.
“Karena harapan kami cuma satu, suatu saat nanti semua masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, yang profesional, dan bisa terjangkau,” tekad Yusuf.
Selain program yang berkaitan dengan pengobatan gratis, klinik yang dikelolanya sejak 2008 itu juga ikut andil dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil lewat program Melinda, sebuah akronim dari Melawan Lintah Darat.
Sebab, Yusuf melihat masih banyak masyarakat Cianjur yang terjerat utang pada rentenir. Lewat Melinda, pihaknya memberikan bantuan permodalan atau pinjaman lunak tanpa bunga dan tanpa biaya administratif.
“Besaran pinjamannya tergantung jenis dan skala usahanya, mulai dari Rp500.000, Rp1 juta hingga Rp20 juta."
"Kami juga bimbing mereka dengan pelatihan-pelatihan seperti tentang pengelolaan keuangan,” tutur dia.
Atas apa yang telah dilakukannya selama ini, Klinik Harapan Sehat yang dikelolanya menjadi Klinik Berprestasi tingkat Jawa Barat pada 2017.
Dokter Yusuf Nugraha sendiri pada Januari lalu menerima penghargaan dari Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto atas prestasi, dedikasi, dan loyalitasnya yang tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat tidak mampu. (Firman Taufiqurrahman)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Dokter Yusuf Nugraha, Gratiskan Pasien yang Hafal Pancasila dan Lagu Indonesia Raya
Baca Juga: Kerusuhan 22 Mei: Anggota Brimob yang Video Call Anaknya saat Istirahat Ditawari Liburan Gratis, Boleh Ajak Keluarga
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR