Menurut Susworo, ada kemungkinan pasien kanker nasofaring akan kembali mengalami kekambuhan, namun kekambuhan itu kecil kemungkinan terjadi, apa bila diketahui sejak dini (stadium awal).
"Kalau pasien stadium 1-2 mungkin kekambuhannya 15 persen sampai 20 persen dalam waktu lima tahun. Tapi kalau sudah stadium 3-4, sering terjadi kekambuhan," jelasnya.
Susworo menambahkan, untuk pasien nasofaring stadium dini biasanya akan dilakukan kemoterapi.
Namun untuk yang stadium lanjut, kemoterapi saja tidak cukup melainkan harus dikombinasikan dengan terapi target.
Sebagai upaya pencegahan, Susworo menganjurkan agar lebih meningkatkan kewaspadaan terutama bila sudah mengalami gejala seperti mimisan dan pilek-pilek.
Dia menganjurkan supaya segera memeriksakan minimal ke bagian THT.
"Nggak ada salahnya di cek ke THT. Dengan cara endoskopi, diteropong ke dalam hidungnya untuk masuk ke nasofaring dan kalau ada curiga baru di MRI," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kanker Nasofaring Sulit Dideteksi Dini".
Baca Juga: Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Ini Orang-orang yang Berisiko Kanker Kelenjar Getah Bening
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR