Namun, Nobunaga terkesan dengan tinggi Yasuke. Ia tercatat memiliki tinggi lebih dari 182cm di era saat sebagian besar pria Jepang hanya memiliki tinggi 152 cm.
Ketinggian ini akan membuatnya sangat mengesankan bagi sebagian besar penduduk asli pulau itu.
Nobunaga segera menjadikan Yasuke punggawa dan pengawalnya.
Dia akhirnya dijadikan samurai pada 1581 dan ditempatkan di Kastil Azuchi di Nobunaga.
Setelah ini, Nobunaga akan mengundang Yasuke untuk makan di mejanya, hak istimewa yang tidak biasa bahkan untuk seorang samurai.
Dia juga menjadi pembawa pedang Daimyo dengan katananya sendiri. Selama waktu ini, ia belajar berbicara bahasa Jepang dengan lancar juga.
Karier Yasuke sebagai samurai tidak bertahan lama.
Pada 1582, Jenderal Nobunaga, Mitsuhide, memulai kudeta untuk menggulingkannya.
Mitsuhide menyerbu kuil tempat Nobunaga tinggal di Kyoto. Nobunaga yakin akan kalah di tangan jenderal pengkhianatnya dan melakukan Seppuku, ritual bunuh diri.
Setelah kematian Nobunaga, Yasuke melarikan diri untuk kembali ke kastil Azuchi untuk melayani putra Daimyo, Odo Nobutada.
Namun putranya juga bunuh diri setelah menderita kekalahan di tangan Mitsuhide.
Mitsuhide tidak terlalu terkesan dengan Yasuke dan menganggapnya sebagai binatang buas dan bukan samurai sejati.
Alasan untuk ini adalah bahwa daripada melakukan bunuh diri kehormatan, norma setelah kekalahan dalam budaya Jepang, Yasuke rupanya menawarkan pedangnya kepada Mitsuhide mengikuti kebiasaan Barat.
Tidak diragukan lagi karena penolakan ini bahwa Yasuke kembali untuk melayani Valignano.
Para Yesuit senang melihat bahwa dia selamat dan berterima kasih kepada Tuhan atas kepulangannya.
Baca Juga: Dahsyatnya Kekuatan Perang Kentut pada Era Samurai, Sukses Bikin Lawan Kelabakan!
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR